Jumat, 18 Januari 2013

kamu tahu?

kamu tahu, bahagia itu tak mesti tangan yang bersambut tangan, mata bersambut mata, karna bahagia itu hati bertemu hati dan sayang bersambut sayang. karena menurutku, cinta itu bukan masalah sentuhan, tetapi merasakan. untuk apa bersentuhan tetapi tidak saling merasakan. pastikan hatimu juga mendapatkan suatu hembusan yang tak mesti bisa timbul dengan fisik bertemu fisik.

aku menyayangimu dengan apa yg aku rasakan. dan dengan apa yg aku dengar.
dan bukan pula cinta karna melihat, tetapi bisa melihat karena cinta.

buat orang sekitar mungkin "cara" ini sedikit terdengar gila. bisa melihat karna cinta bisa sayang karna merasakan. tetapi ini benar adanya. dengan begitu, kamu akan tahu mana yang benar-benar maya dan mana yang nyata. walau dalam pelaksanaannya, terlalu banyak masuk dalam kehidupan maya tetapi sesungguhnya semua berasa sangat nyata. pintar-pintarlah memilah-milih

Sabtu, 12 Januari 2013

kesenjaan tidak selalu gelap

aku disini terpaku dalam buaian waktu yang selalu membuatku buta akan hadirnya seseorang yang lebih ingin memilikimu. aku disini tidak bisa membedakan mana cinta mana asa. mana sayang mana harapan. disini ku kembali mengakhiri sebuah asa dan harapan. tak pernah ku menyesal, telah bertemu denganmu.

hatiku ini bukan sang teroris yang harus selalu kamu penjarakan. apalagi kau simpan untuk d fermentasikan. hatiku ini adalah hati seorang manusia, dan kita tak lebih dari sepasang kekasih. sekali lagi tidak lebih dari sepasang kekasih. memilikiku mungkin untukmu seperti mematenkan sebuah gunung dengan namamu. dan aku tidak inginkan itu, kasih. itu seperti memberikan senja pada matahari.

dan kini, kesenjaan telah berakhir. aku menemukan apa yang aku inginkan. terlalu cepat memang. bersamanya, aku mengerti apa artinya jodoh dan belum berjodoh. awalnya ia adalah sesosok yang ku tidak sukai, karna ia adalah pemberi harapan yang tak kunjung usai. dan sekarang aku tahu, apa yang aku rasakan tidak seperti yang ia rasakan pada tempo hari lalu. dan kemudian, hari ini ia membawakanku bungkusan yang berisikan semuah harapan (lagi) entah harus percaya atau tidak. tidak kupungkiri aku jatuh (lagi) pada kehidupannya. tetapi kali ini berbeda, ia memberikanku sebuah harapan dan keinginan untuk me-nyata-kan sebuah harapan. bagi seseorang yang memiliki otak yang positif terhadap semua orang yg d ketemuinya seperti aku, aku percaya. dan aku ingin sebuah harapan tidak hanya menjadi asa, dan aku percaya kamu yang bisa, sugar {}